Kimia online - Poster edukasi publik ini menghadirkan sebuah narasi komprehensif tentang ancaman tersembunyi yang mengintai kehidupan sehari-hari kita melalui senyawa kimia berbahaya yang dikenal sebagai Endocrine Disrupting Chemicals (EDCs). Dikembangkan oleh tim peneliti multidisiplin dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Institut Agama Islam Negeri Kendari, Universitas Halu Oleo, Institut Teknologi dan Kesehatan Avicenna Kendari poster ini membuka mata kita tentang realitas yang mungkin belum banyak disadari masyarakat.
Bahasan dimulai dari pemahaman bahwa EDCs merupakan kelompok senyawa kimia yang sangat berbahaya, menyelinap ke dalam kehidupan kita melalui berbagai produk rumah tangga yang tampak innocent. Bayangkan bagaimana setiap hari kita berinteraksi dengan pestisida, bisfenol dari kemasan plastik, dan logam berat tanpa menyadari dampaknya terhadap sistem hormonal tubuh. Senyawa-senyawa ini bukan sekadar pencemar biasa, melainkan disruptor yang mampu mengganggu keseimbangan sistem endokrin yang vital bagi fungsi tubuh manusia.
Perjalanan EDCs dalam tubuh manusia digambarkan melalui diagram yang menunjukkan bagaimana senyawa-senyawa seperti cypermethrin, bisphenol, PFOA/PFOS, dan berbagai flame retardants menyerang berbagai organ vital. Mulai dari otak yang mengatur fungsi kognitif, tiroid yang mengendalikan metabolisme, jantung sebagai pompa kehidupan, liver yang berfungsi sebagai filter alami tubuh, ginjal yang menyaring racun, hingga sistem reproduksi yang menentukan kelangsungan generasi. Setiap organ ini menjadi target potensial dari serangan kimia yang tidak kasat mata.
Namun dampak EDCs tidak berhenti pada tubuh manusia saja. Poster ini juga mengisahkan bagaimana pencemaran meluas ke sistem ekologi yang lebih besar. Melalui visualisasi yang menarik, kita dapat melihat bagaimana pestisida yang digunakan di lahan pertanian, limbah industri, dan berbagai sumber polutan lainnya mencemari tanah, air, dan udara. Ekosistem akuatik yang digambarkan dengan ikan-ikan kecil menunjukkan bagaimana rantai makanan terkontaminasi, menciptakan siklus pencemaran yang berkelanjutan dari lingkungan ke manusia.
Di tengah gambaran yang mengkhawatirkan ini, poster menghadirkan secercah harapan melalui teknologi inovatif yang sedang dikembangkan. Smart Sensors digambarkan sebagai solusi futuristik yang dapat mendeteksi keberadaan EDCs secara real-time, memberikan informasi akurat tentang tingkat pencemaran di lingkungan sekitar. Teknologi ini bukan hanya sekadar alat deteksi, melainkan sistem peringatan dini yang dapat membantu masyarakat mengambil langkah preventif.
Bagian yang paling aplikatif dari narasi ini adalah langkah-langkah mitigasi praktis yang dapat dilakukan setiap individu. Dari penggunaan alat pelindung diri saat berhadapan dengan pestisida, menghindari penggunaan wadah plastik untuk makanan dan minuman panas, mengurangi ketergantungan pada peralatan masak berlapis teflon anti lengket, hingga kebiasaan sederhana seperti mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi. Setiap tindakan kecil ini menjadi bagian dari upaya kolektif melawan ancaman EDCs.
Yang membuat poster ini lebih bermakna adalah dukungan dari berbagai lembaga bergengsi seperti Kementerian Agama Republik Indonesia dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), menunjukkan bahwa isu ini mendapat perhatian serius dari level kebijakan nasional. Penelitian yang didanai melalui program MoRA The Air Funds ini merefleksikan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan yang kompleks.
Secara keseluruhan, poster ini bukan sekadar materi edukasi, melainkan sebuah panggilan untuk kesadaran kolektif. Ia mengajak kita untuk tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi individu yang sadar akan risiko lingkungan dan proaktif dalam mengambil tindakan perlindungan. Melalui kombinasi pengetahuan ilmiah, teknologi inovatif, dan tindakan praktis sehari-hari, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk generasi saat ini dan masa depan.