Gowa, 23 September 2024 – Jurusan Kimia dan Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kimia UIN Alauddin Makassar berhasil menggelar seminar
internasional yang bertajuk "Harnessing Enzyme Power for Achieving the
SDGs: Innovations for a Sustainable Future". Acara yang diadakan di
Kampus UIN Alauddin ini bertujuan untuk mendiskusikan peran enzim sebagai
katalisator dalam mendukung berbagai aspek pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Dr. Maswati Baharuddin, M.Si, salah satu narasumber utama dari UIN Alauddin,
memaparkan bagaimana enzim memainkan peran krusial dalam pengelolaan sumber
daya alam dan ketahanan pangan. Dalam presentasinya, Dr. Maswati menjelaskan
bahwa enzim dapat meningkatkan hasil pertanian, membantu proses pengolahan
makanan, dan mengurangi dampak lingkungan melalui berbagai inovasi yang ramah
lingkungan.
Topik yang dibahas juga mencakup aplikasi enzim dalam
berbagai sektor, seperti pengolahan limbah, energi bersih, dan produksi
pangan berkelanjutan, yang semuanya berkontribusi langsung pada pencapaian
SDGs, termasuk SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan),
SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi), dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi
Berkelanjutan). Berikut adalah poin-poin penting dari materi yang disampaikan
dalam seminar "Harnessing Enzyme Power for Achieving the SDGs"
yang terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs):
- SDG 2 – Tanpa
Kelaparan: Enzim
untuk Peningkatan Hasil Pertanian, enzim seperti cellulase dan pectinase
digunakan dalam pengolahan tanah untuk meningkatkan kesuburan dan
pertumbuhan tanaman. Ini membantu meningkatkan hasil panen dan mendukung
ketahanan pangan. Pengendalian Hama Biologis, enzim dalam
biopestisida menargetkan hama secara selektif tanpa merusak lingkungan,
mengurangi penggunaan pestisida kimia(SEMINAR INTERNASIONAL A…).
- SDG 3 –
Kesehatan dan Kesejahteraan: Enzim dalam Nutrisi: Enzim seperti lipase dan protease
ditambahkan ke produk makanan untuk meningkatkan pencernaan, terutama bagi
individu yang mengalami intoleransi laktosa atau gluten. Aplikasi
Enzim dalam Diagnostik Medis dan Terapi, enzim digunakan dalam
diagnostik untuk mendeteksi penyakit dan dalam terapi enzimatik untuk
inovasi pengobatan
- SDG 6 – Air
Bersih dan Sanitasi: Enzim
dalam Pengolahan Limbah, enzim seperti lipase dan protease
membantu dalam penguraian limbah organik di instalasi pengolahan air,
meningkatkan efisiensi dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. Pengurangan
Pencemaran Air, enzim seperti phytase dalam pakan ternak
mengurangi limpasan fosfor ke badan air, mencegah polusi dan
eutrofikasi(SEMINAR INTERNASIONAL A…).
- SDG 7 –
Energi Bersih dan Terjangkau: Enzim untuk Produksi Bioenergi, enzim digunakan untuk
memecah biomassa menjadi energi yang dapat digunakan, seperti biofuel,
yang membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan
menurunkan emisi gas rumah kaca.
- SDG 12 –
Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan: Pengurangan Limbah Industri Makanan, enzim membantu
meningkatkan efisiensi dalam industri makanan, mengurangi limbah dan
memperpanjang umur simpan produk makana. Pengemasan Ramah Lingkungan:
Enzim berperan dalam menciptakan bahan pengemasan biodegradable dari
limbah pertanian, yang membantu mengurangi polusi plastik.
- SDG 13 – Aksi
Iklim: Enzim dalam
Penangkapan Karbon, enzim berperan dalam mengubah CO2 menjadi produk
yang bernilai, membantu mitigasi perubahan iklim. Pertanian
Berkelanjutan dengan Inovasi Enzimatik, penggunaan enzim dalam
pertanian membantu meningkatkan kesehatan tanah dan mengurangi dampak
lingkungan negatif dari praktek-praktek pertanian tradisional.
- SDG 15 –
Kehidupan di Darat: Pemulihan
Lahan dan Kehutanan, enzim digunakan dalam pengelolaan lahan yang
terdegradasi untuk memecah polutan dan memulihkan kesuburan tanah,
mendukung reboisasi dan restorasi ekosistem.
Poin-poin ini menunjukkan bahwa inovasi enzim
memainkan peran kunci dalam mendukung berbagai target SDGs, terutama dalam
bidang pangan, kesehatan, energi bersih, dan lingkungan.
Seminar ini menjadi
ajang penting bagi akademisi dan peneliti untuk berbagi ide dan penelitian
terbaru tentang inovasi enzim, yang tidak hanya relevan untuk kemajuan ilmu
pengetahuan tetapi juga untuk mendukung agenda global dalam menghadapi
tantangan perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan krisis pangan.