Makassar – Assoc. Prof.
Dr. Sjamsiah, S.Si., M.Si., seorang dosen Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar
yang fokus penelitiannya dalam bidang Food Science and Pharmaceuticals, tampil
sebagai invited speaker dalam IKMPB 5th Online Symposium yang
diselenggarakan secara daring pada 25 Januari 2025. Acara ini mengangkat
tema besar "Sustainable Chemistry Innovations Shaping the Future
Life" dan dihadiri oleh para pakar dari berbagai negara.
Dalam presentasinya, Dr. Sjamsiah membahas inovasi terkini di bidang
ilmu pangan dan farmasi yang berkontribusi pada keberlanjutan, yaitu potensi Kappaphycus alvarezii sebagai bahan baku
hidrokolloid bernilai tinggi. Penelitian ini berfokus
pada produksi bubuk Kappaphycus alvarezii menggunakan metode pengeringan
semprot (spray drying) dan pembekuan (freeze drying) serta
mengevaluasi sifat fisikokimia dari kedua jenis bubuk tersebut. Hasilnya
menunjukkan bahwa bubuk spray drying memiliki keunggulan berupa ukuran
partikel lebih kecil, warna lebih putih, kelarutan lebih tinggi, dan kandungan kappa-carrageenan
yang lebih stabil dibandingkan dengan metode freeze drying. Metode
karakterisasi seperti FTIR, NMR, dan XRD mengonfirmasi bahwa struktur kappa-carrageenan
pada bubuk spray drying lebih seragam. Selain itu, analisis proksimat
menunjukkan kandungan nutrisi yang signifikan pada kedua jenis bubuk. Studi
reologi juga menemukan bahwa viskositas hidrokolloid meningkat dengan
konsentrasi, namun menurun pada suhu tinggi, pH rendah, atau dengan penambahan
gula dan garam. Bubuk spray drying unggul dengan kekuatan gel yang lebih
tinggi, sehingga cocok sebagai pengental dalam produk makanan seperti yogurt
dan bahan aktif dalam produk kosmetik. Yang tak kalah penting, analisis
toksisitas membuktikan keamanan bubuk Kappaphycus alvarezii dari kedua
metode pengeringan untuk digunakan sebagai aditif dalam produk makanan dan
kosmetik. Dengan proses produksi yang ramah lingkungan, penelitian ini
menyoroti potensi besar bubuk Kappaphycus alvarezii sebagai agen
pengental dan penstabil yang ramah lingkungan untuk industri pangan, kesehatan,
dan kecantikan.
Melalui penelitian inovatif ini, Assoc. Prof. Sjamsiah tidak hanya
memberikan kontribusi penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga
membuka peluang besar untuk memberdayakan sumber daya lokal yang berkelanjutan
demi memenuhi kebutuhan global.
“Keberlanjutan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik. Inovasi di
bidang ilmu pangan dan farmasi dapat menjadi solusi strategis dalam menghadapi
berbagai permasalahan dunia,” ujar Dr. Sjamsiah dalam sesi diskusi.
Kehadiran Dr. Sjamsiah sebagai pembicara utama tidak hanya menjadi
kebanggaan bagi Jurusan Kimia UIN Alauddin Makassar, tetapi juga membuktikan
peran aktif dosen Indonesia dalam forum akademik internasional. Simposium ini
menjadi wadah penting untuk berbagi pengetahuan, membangun kolaborasi lintas
negara, dan mendorong pengembangan ilmu kimia yang berdampak nyata pada
masyarakat.
Acara ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda dan komunitas akademik untuk terus mengembangkan inovasi yang berkelanjutan demi kehidupan yang lebih baik di masa depan.