Gowa, 24 September 2024 - Jurusan Kimia dan Himpunan Mahasiswa Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar sukses menyelenggarakan seminar internasional bertajuk "Natural Resource and Food Waste Management To Deliver Sustainable Development Goals (SDGs)". Acara ini menghadirkan narasumber dari Malaysia, yaitu Assoc. Prof. ChM. Dr. Mohammad Norazmi Ahmad MRSC, yang menyampaikan materi terkait pengelolaan sumber daya alam dan penanganan limbah makanan menuju pencapaian SDGs.
Seminar ini diadakan secara daring dan luring, dihadiri oleh akademisi, peneliti, mahasiswa dan siswa, serta praktisi dari berbagai Wilayah di Indonesia. Dalam paparannya, Dr. Norazmi menekankan pentingnya manajemen limbah makanan dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Beberapa poin utama yang dibahas mencakup:
1. Perubahan Iklim dan Kebutuhan akan SDGs
Dunia saat ini berada dalam kondisi darurat iklim, dengan lima tahun terakhir menjadi periode terpanas dalam sejarah pencatatan. Kenaikan permukaan laut yang terus berlangsung dan kerusakan ekosistem global memaksa kita untuk bertindak cepat. Seminar ini menekankan bahwa penurunan populasi satwa liar sebesar 60% dalam 40 tahun terakhir adalah akibat dari tekanan manusia, dan ini sangat berhubungan dengan pencapaian SDGs.
2. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Keamanan Pangan
Perubahan iklim mengancam keamanan pangan global. Diperkirakan 600 juta orang akan terancam malnutrisi pada tahun 2080 akibat perubahan iklim, dengan meningkatnya risiko kelangkaan pangan di banyak wilayah.
3. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Limbah Makanan
Pengelolaan limbah makanan sangat penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Saat ini, 1,6 miliar ton makanan senilai $1,2 triliun hilang atau terbuang setiap tahun. Pada tahun 2030, diperkirakan angka ini akan meningkat menjadi 2,1 miliar ton senilai $1,5 triliun. Seminar ini memaparkan strategi untuk meminimalkan limbah, termasuk penerapan ekonomi sirkular yang mengubah limbah menjadi sumber daya yang berharga.
4. Supercritical Fluid Extraction (SFE)
Teknologi Supercritical Fluid Extraction (SFE) dijelaskan sebagai metode inovatif yang lebih ramah lingkungan dibanding metode konvensional. Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan senyawa bioaktif dengan efisiensi tinggi dan tanpa menggunakan pelarut organik beracun.
5. Potensi Bahan Alam untuk Aditif Pangan
Penelitian Dr. Norazmi menyoroti potensi daun Syzygium aqueum sebagai penghambat biologis dan kimiawi dalam pembusukan makanan. Daun ini memiliki aktivitas penghambatan enzim tirosinase secara non-kompetitif, yang dapat digunakan untuk memperpanjang umur simpan makanan.
6. Inovasi dalam Pengolahan Limbah
Biomassa dari limbah pertanian, seperti kulit buah durian, dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk bernilai tinggi, seperti biochar, yang digunakan sebagai filter lingkungan dan pupuk. Penggunaan biomassa dalam pertanian dapat mendukung karbon netralitas dan praktik kimia hijau.
Semua poin ini menunjukkan bahwa pengelolaan sumber daya alam dan limbah makanan memainkan peran penting dalam pencapaian tujuan SDGs.
Acara ini diharapkan mampu membuka wawasan dan memberikan solusi inovatif bagi permasalahan pengelolaan limbah dan sumber daya, serta memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.