Kimia Online – Dosen Kimia UIN Alauddin Makassar, Sjamsiah, S.Si., M.Si., Ph.D., tampil sebagai pembicara dalam acara Webinar Kimia Seri #3 2024 yang diselenggarakan pada Kamis, 14 November 2024. Webinar ini merupakan kolaborasi antara Prodi Kimia UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Alauddin Makassar, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan tema “Green Chemistry in Islamic Perspective: Dari Tanah, Fermentasi, hingga Fitoremediasi.”
Dalam webinar ini, Ibu Sjamsiah menyampaikan materi bertajuk “Efektivitas Sifat Fisik-Kimia Tanah sebagai Agen Pembersih dalam Perspektif Islam.” Materi ini mengangkat konsep pemanfaatan sifat fisik-kimia tanah sebagai agen pembersih yang sejalan dengan perspektif Islam, memberikan wawasan tentang penerapan ilmu kimia secara ekologis dan etis dalam kehidupan sehari-hari.
Selain Sjamsiah, S.Si, M.Si, Ph.D hadir pula dua pembicara lainnya yaitu A. G. Fasya, S.Si., M.Si., dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yang membawakan topik tentang “Eksplorasi Tumbuhan Hydrilla verticillata: Sumber Metabolit Sekunder, Fitoremediator, dan Biosorben,” serta Dr. Sri Yadial Chalid, M.Si., dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang mempresentasikan penelitian mengenai “Optimalisasi Fermentasi Kedelai Hitam dan Biji Kacang Buncis dengan Ragi Tape dan Angkak sebagai Sumber Antioksidan dengan Metode Box Behnken Design (BBD).”
Acara yang berlangsung secara daring melalui Zoom ini dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, dan praktisi di bidang kimia. Webinar ini tidak hanya memperkaya wawasan ilmiah para peserta, tetapi juga memberikan perspektif baru mengenai penerapan ilmu kimia yang ramah lingkungan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Webinar Kimia Seri #3 2024 ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Prodi Kimia UIN untuk meningkatkan literasi dan pemahaman mahasiswa dalam bidang kimia terapan yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Selain itu, acara ini juga memberikan e-certificate gratis bagi peserta yang mengikuti kegiatan hingga selesai.
Ibu Sjamsiah mengungkapkan bahwa kolaborasi seperti ini penting untuk memperkuat jaringan akademik antar perguruan tinggi Islam dan membuka peluang penelitian yang lebih luas di bidang kimia terapan. “Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk mengeksplorasi potensi ilmu kimia dalam perspektif Islam serta memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan,” ujarnya.
Dengan berakhirnya Webinar Kimia Seri #3 ini, diharapkan kolaborasi antara UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Alauddin Makassar, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat terus berlanjut dalam berbagai kegiatan ilmiah yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
F3Z