Setiap harinya, jutaan cangkang telur dibuang begitu saja ke tempat sampah—padahal di balik rapuhnya, tersembunyi kekayaan yang bisa mengubah dunia medis. Cangkang telur ayam memiliki kandungan kalsium karbonat (CaCO3) yang tinggi mencapai sekitar 95% dari massa totalnya. Limbah dapur ini menjelma menjadi bahan baku bernilai dalam sintesis biomaterial, khususnya hidroksiapatit (HAp). Senyawa kalsium fosfat ini secara alami terdapat pada tulang dan gigi manusia. Inilah inovasi yang menjanjikan masa depan lebih sehat sekaligus lebih ramah lingkungan (Iskandar Setiyawan et al., 2022).
Potensi Cangkang
Telur sebagai Sumber Kalsium Tinggi Prekursor Hidroksiapatit
Cangkang telur,
limbah rumah tangga yang sering terbuang sia-sia, ternyata menyimpan potensi
besar dalam bidang biomaterial, khususnya sebagai sumber kalsium alami.
Komposisi utama cangkang telur adalah kalsium karbonat (CaCO3) yang mencapai
sekitar 94–97% dari berat keringnya. Sisanya terdiri dari protein dan mineral
lainnya. Kandungan kalsium yang tinggi ini menjadikan cangkang telur sebagai
bahan baku ideal dan murah untuk menghasilkan prekursor HAp, terutama dalam
konteks keberlanjutan dan pengolahan limbah organik (Wardani et al., 2015).
Hidroksiapatit
(Ca10(PO4)6(OH)2) merupakan senyawa kalsium fosfat yang menjadi komponen utama
dalam struktur tulang dan gigi manusia, sehingga sangat penting dalam aplikasi
medis seperti implan tulang (Noviyanti et al., 2017), penambal gigi, dan
material regeneratif (Venkatesan et al., 2024). Dalam dunia medis, HAp sangat
penting karena memiliki sifat biokompatibel, tidak toksik, dan dapat mendukung
pertumbuhan jaringan tulang baru (Nayak, 2010).
Proses Sintesis
HAp dari Cangkang Telur
Umumnya, sintesis
HAp dari cangkang telur dimulai dengan kalsinasi, yaitu proses pemanasan
cangkang telur pada suhu tinggi (600–900 °C) untuk mengubah kalsium karbonat
menjadi kalsium oksida (CaO). Selanjutnya, CaO dikoversi menjadi Ca(OH)2 dengan
menggunakan 2 metode yaitu kontak udara dan pelarutan dalam air (Firnanelty et
al., 2023). Kemudian Ca(OH)2 direaksikan dengan sumber fosfat
diammonium hydrogen posfat (Firnanelty et al., 2017), H3PO4 (Amrullah &
Irfa’i Mochamad Arif, 2023) dalam kondisi terkontrol untuk membentuk HAp dengan
pH 10 yang memiliki Tingkat kristalinitas yang baik (Darwis, 2008). Reaksi
kimianya adalah sebagai berikut:
10Ca(OH)2 + 6H3PO4
--> Ca10(PO4)6(OH)2 + 18H2O
Keunggulan
Penggunaan Cangkang Telur Ayam
- Ramah Lingkungan:
Mengurangi volume limbah organik dan meningkatkan nilai guna limbah rumah
tangga.
- Biokompatibilitas
Tinggi: HAp hasil sintesis dari cangkang telur ayam memiliki kesamaan sifat
kristalin dengan HAp biologis, sehingga kompatibel dengan jaringan tubuh
(Sunardi et al., 2020).
- Biaya Produksi
Rendah: Menggunakan bahan baku limbah yang mudah diperoleh dan murah.
- Kemurnian Tinggi: Dengan pengolahan yang tepat, HAp dari cangkang telur dapat mencapai kemurnian yang sesuai untuk aplikasi medis.
Aplikasi
Hidroksiapatit dari Cangkang Telur
HAp dari cangkang
telur telah diteliti untuk berbagai aplikasi, antara lain:
1. Implan tulang dan gigi
Implan tulang dan
gigi adalah perangkat buatan yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk menggantikan,
memperkuat, atau membantu struktur tulang atau gigi yang rusak, hilang, atau
tidak berfungsi. Implan ini dirancang untuk meniru struktur dan fungsi jaringan
keras biologis, seperti tulang alveolar (pada rahang) dan jaringan tulang
panjang.
Implan tulang
digunakan dalam bidang ortopedi, terutama untuk memperbaiki patah tulang,
mengganti bagian tulang yang hilang, atau menyokong struktur tubuh.
Implan gigi (dental
implant) digunakan untuk menggantikan akar gigi yang hilang dan menopang gigi
buatan seperti mahkota, jembatan gigi (bridge), atau gigi palsu lepasan.
2. Media adsorben untuk logam berat
Hidroksiapatit
adalah adsorben yang efektif, ramah lingkungan, dan terjangkau untuk mengatasi
pencemaran logam berat. Dengan memanfaatkan limbah alami seperti cangkang telur
sebagai sumber HAp, teknologi ini tidak hanya menjawab masalah pencemaran logam
berat, tetapi juga mendukung pengelolaan limbah organik yang lebih bijak.
Penelitian ke depan dapat difokuskan pada modifikasi HAp untuk meningkatkan
kapasitas adsorpsi dan efisiensi regenerasi.
Modifikasi HAp yang
banyak dilakukan adalah dengan menjadikannya komposit dengan cara mencampurkan
bahan organik maupun anorganik. Campuran ini juga disebut komposit. Penelitian
komposit berbasis hidroksiapatit banyak dikembangkan. Komposit hidroksiapatit-gelatin
(Nurfadillah et al., 2023), Hidroksiapatit-Zeolit yang memiliki kemampuan
adsorpsi sekitar 99% terhadap zat warna methylene blue (Safitriani et al.,
2025).
3. Sistem penghantaran obat (drug delivery)
Hidroksiapatit
bukan hanya bahan biomaterial untuk implan, tetapi juga merupakan platform
unggul dalam sistem penghantaran obat. Sifatnya yang biokompatibel, bioaktif,
dan bisa diatur tingkat degradasinya menjadikan HAp sebagai kandidat kuat dalam
terapi lokal yang presisi, terutama pada jaringan tulang. Dengan perkembangan
nanoteknologi dan rekayasa permukaan, pemanfaatan HAp dalam drug delivery akan
semakin luas dan efisien (Tavolaro et al., 2013).
4. Aplikasi dalam Bahan Komposit dan Biokeramik
HAp berbasis
cangkang telur dapat dicampurkan dengan polimer atau gelatin untuk membentuk:
a. Biokomposit untuk
scaffold rekayasa jaringan
b. Keramik bioaktif
untuk rekonstruksi tulang maksimal
Kesimpulan
Pemanfaatan
cangkang telur sebagai prekursor hidroksiapatit merupakan solusi inovatif yang
tidak hanya menyasar pemenuhan kebutuhan biomaterial berkualitas tinggi, tetapi
juga menjawab tantangan lingkungan terkait pengelolaan limbah organik. Dengan
penelitian dan pengembangan lebih lanjut, potensi cangkang telur ayam sebagai
sumber kalsium alami untuk biomaterial regeneratif akan semakin luas
aplikasinya di masa depan.
Daftar Pustaka
Amrullah, A. H.,
& Irfa’i Mochamad Arif. (2023). PENGARUH LAMA WAKTU PENGADUKAN PADA
SINTESIS HIDROKSIAPATIT DARI TULANG SAPI DENGAN METODE PRESIPITASI UNTUK
APLIKASI BIOMATERIAL. JTM, 11(02).
Darwis, D. dan Y.
W. (2008). Sintesis dan karakterisasi Komposit Hidroksiapatit (HA) sebagai
Graft Tulang Sintetik. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop Dan Radiasi, 4, 143–153.
Firnanelty, F.,
Abubakar, A. N. F., Qurniawan, A., & Syam, M. A. (2023). Comparison of Air
Contact And Distilled Water Distribution Method in The Conversion of Cao to
Ca(OH)2 As A Precursor Hydroxyapatite Synthesis. JKPK (Jurnal Kimia Dan
Pendidikan Kimia), 8(3), 423. https://doi.org/10.20961/jkpk.v8i3.78348
Firnanelty,
Sugiarti, S., & Charlena. (2017). Synthesis of HAp-chitosan-PVA composite
as injectable bone substitute material. Rasayan Journal of Chemistry, 10(2),
570–576. https://doi.org/10.7324/RJC.2017.1021465
Iskandar Setiyawan,
A., Faiz Karimy, M., Pratiwi, D., Kurniawan Balai Penelitian Teknologi Bahan
Alam, T., Jl Yogya-Wonosari Km, B., Gading, D., Playen, K., & Gunungkidul,
K. (2022). Cangkang Telur: Karakteristik Limbah Telur Hatchery (Broiler) dan Bakery
(Layer) dengan Menggunakan SEM-EDX. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan
Tropis), 9(1), 116–122. https://doi.org/10.33772/jitro.v9i1.19854
Nayak, A. K.
(2010). Hydroxyapatite synthesis methodologies: An overview. International
Journal of ChemTech Research, 2(2), 903–907.
Noviyanti, A. R.,
Haryono, H., Pandu, R., & Eddy, D. R. (2017). Cangkang Telur Ayam sebagai
Sumber Kalsium dalam Pembuatan Hidroksiapatit untuk Aplikasi Graft Tulang.
Chimica et Natura Acta, 5(3), 107. https://doi.org/10.24198/cna.v5.n3.16057
Nurfadillah,
Ramadani, K., Firnanelty, Chadijah, S., Aisyah, Ilyas, A., Nur, A., &
Adawiah, S. R. (2023). Characterization of Hydroxyapatite of Purebred Chicken
Eggshells Composited with Gelatin as Methylene Blue Absorbent. Al-Kimia, 11,
33–40. https://doi.org/10.24252/al-kimiav11i2.40781
Safitriani, N.,
Ramadani, K., Chadijah, S., Rabiatul Adawiah, S., Andriani, T., &
Firnanelty. (2025). Characterization of Chicken Eggshell-Derived
Hydroxyapatite/zeolite composite as a Methylene Blue Absorbent. Universitas
Sebelas Maret, 10(1), 153–165. https://doi.org/10.20961/jkpk.v10i1.99042
Sunardi, S.,
Krismawati, E. D., & Mahayana, A. (2020). Sintesis dan Karakterisasi
Nanokalsium Oksida dari Cangkang Telur. ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, 16(2),
250. https://doi.org/10.20961/alchemy.16.2.40527.250-259
Tavolaro, A.,
Riccio, I. I., & Tavolaro, P. (2013). Hydrothermal synthesis of zeolite
composite membranes and crystals as potential vectors for drug-delivering
biomaterials. Microporous and Mesoporous Materials, 167, 62–70.
https://doi.org/10.1016/j.micromeso.2012.04.024
Venkatesan, J.,
Anchan, R. V., Murugan, S. S., Anil, S., & Kim, S. K. (2024). Natural
hydroxyapatite-based nanobiocomposites and their biomaterials-to-cell
interaction for bone tissue engineering. In Discover Nano (Vol. 19, Issue 1).
Springer. https://doi.org/10.1186/s11671-024-04119-0
Wardani, N. S.,
Fadli, A., & Irdoni. (2015). Sintesis Hidroksiapatit dari Cangkang Telur
dengan Metode Presipitasi. JOM FTEKNIK, 2(1).
ditulis oleh
Firnanelty, S.Si., M.Si
Dosen Jurusan Kimia Bidang Kimia Anorganik